Kisah Orang Kurang Mampu yang Besar Hati
Hal luar biasa ini saya temui pada sore hari. Waktu
itu setelah sholat Asar terdengar suara orang yang kebetulan tidak jauh dari
Masjid…”HHhhaaaayyyooooo….HhhUuwaaaayyoooooooh….”
dan didukung dengan peralatannya yang terdiri dari kaleng berisikan batu
kecil…”Krompyang krompyaaang krompyang….”
sehingga membuat saya tertarik untuk mendatanginya dan menuntun langkah kaki
untuk menyaksikan apa yang terjadi.
Sesampai ditempat dimana sumber suara keluar,
ternyata ada orang sedang menggurak..(????hhhmmm apa Menggurak itu…)yawes
itulah…Pokonya ketika ada burung yang mw hinggap di Sawahnya, maka
ditakut-takutilah dengan suaranya dan seperangkat alat
perangnya…hehehehe…..sehingga burung ndak berani hinggap. Katanya sih, supaya
Padinya ndak habis dimakan burung. Kan kebetulan juga hampir mw Panen tinggal
menunggu beberapa minggu saja. Jadi dalam kondisi ini Burung merupakan salah
satu hama tanaman padi, menurut beberapa Petani.
Tak jauh dari orang tersebut, ada sesorang yang
tidak terlalu Tua juga, sedang mencabuti rumput dari sawahnya supaya hasil
padinya maksimal. Namun orang tersebut tidak melakukan hal yang sama seperti
sebelahnya yang menakut-nakuti burung supaya tidak hinggap di sawahnya. Orang
ini malah membiarkan beberapa burung hinggap dan memakan Padinya.
Terdiam dan spontan penasaran saya jadilah
pertanyaan besar, “Terus, apa nanti padinya ndak habis kalau lama-lama dimakan
burung.+tidak sedikit juga burung yang dibiarkan makan padi yang tumbuh di
sawahnya.”.
Akhirnya terlontarlah pertanyaan tersebut lewat
mulut yang memang bener-bener ndak bisa diRem. Tanya saya kepada Bapak tesebut.
“Pak..Pak…Ko
anda tidak menggurak (hehehe..menggurak lagi…) burung yang memakan padi Anda???”
Jawabnya
dengan nada santai….
“Hallah
Mas…Biarkan saja…burung juga mahkluk Tuhan, butuh makan, mereka punya
keluarga,,.Punya anak yang harus dia hidupi...toh juga mereka(burung
maksudnya) ndak bawa Karung…Paleng habis
berapa se…Rejeki sudah ada yang ngatur mas…”
Tidak
cukup itu,,, bapak ini menambahkan lagi dengan pitutur-pituturnya….
“Misalkan
anda bekerja, kemudian diUbrak-Ubrak (ditakut-takuti) apa yaa ndak Nelongso..(bahasa kerennya
berwajah Melas) kasihan kan….!!!”.
????????????terdiam
sambil mikir…..(Apa Saya harus Bilang Wauuwwwwh gitu..?????sepertinya
harus..!!!!!!)
WaaauuWwhh….Suatu Kebesaran Hati yang Luar Biasa
bapak tersebut sampai sejauh itu memikirkan kehidupan mahkluk lainnya. Tidak
ada penghasilan lain selain padi tersebut, tapi bapak ini masih rela berbagi
dengan mahkluk lainnya….
Bagaimana dengan kita, yang mempunyai lading
dimanapun itu yang menhasilkan. Sudahkah kita berbagi dengan yang lain. Yang
membutuhkan uluran tangan dari harta yang harus kita sampaikan kepada mereka.
Mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi diri saya
pribadi…..mudah-mudahan bermanfaat….!!!!!